Sukadana , Prokopim.kayongutarakab.go.id – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Drs. Alfian, MM, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) melalui platform zoom meeting, Selasa, 2/07/2024.
Rapat ini dipimpin oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI, Tomsi Tohir, dan dihadiri oleh berbagai kepala daerah di Indonesia.Dalam pembukaannya, Tomsi Tohir menyampaikan bahwa tingkat inflasi nasional pada saat ini berada pada angka 2,51 persen.
“Angka ini cukup baik, namun kami mengharapkan agar kepala daerah terus melakukan rapat internal guna mengidentifikasi dan mengatasi penyebab inflasi di daerah masing-masing,” ujarnya.
Salah satu isu yang disoroti dalam rapat tersebut adalah permasalahan distribusi pupuk yang masih menjadi kendala bagi para petani.
“Banyak petani yang mengeluhkan minimnya ketersediaan pupuk di kios-kios. Selain itu, masih ditemukan penebusan pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan adanya praktik pungli,” tambah Tomsi.
Ia juga menekankan pentingnya peran Komite Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) untuk segera mengambil tindakan.
“Setiap kepala daerah bersama KP3 harus menyelesaikan persoalan distribusi pupuk. Keberhasilan produktivitas panen hingga 62 persen sangat ditentukan oleh ketersediaan pupuk,” katanya.
Dalam rakor tersebut, Drs. Alfian menegaskan komitmen Pemkab Kayong Utara untuk segera melakukan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kayong Utara.
“Inflasi di Pulau Kalimantan secara month to month (m-to-m) sebesar 0,12 persen, tertinggi di Pulau Kalimantan. Kami akan segera mengambil langkah konkret untuk menanganinya khusus di kabupaten Kayong utara,” ujar Alfian.
Hadir dalam rakor tersebut mendampingi Pj. Bupati Alfian antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Romi Wijaya, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Dinkumindag), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kepala Dinas Pertanian, Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Eksda) Setda Kayong Utara, Badan Keuangan Daerah (BKD), Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana.Dalam penutupnya, Alfian mengapresiasi program cetak sawah yang direncanakan pemerintah pusat.
“Program ini merupakan anugerah bagi petani, oleh karena itu kami akan melakukan pendataan yang akurat agar program ini bisa berjalan optimal,” pungkasnya. (Prokopim.setda KKU)